Di
penghujung liburan Lebaran 2013 ini, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi
salah satu tempat wisata di Jogja, yaitu Pantai Pandansimo Baru atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Pantai Baru. Kunjungan ini bukan tanpa alasan,
sebelumnya saya telah searching di internet dan mendapati bahwa selain obyek
wisata pantai, di Pantai Baru juga terdapat proyek penelitian Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu skala kecil.
Akhirnya
kami berangkat dari lereng Merapi menuju tepi samudera Hindia via Sentolo –
Lendah hehe. Seperti yang diduga, suasana pantai sangat ramai, sampai-sampai
mencari tempat parkir mobil saja susah. Banyak sekali wisatawan yang
berkunjung, kelihatannya para pemudik yang sekalian berwisata seperti kami
hahaha..
Begitu
sampai di lokasi, perhatian saya tertuju pada deretan kincir angin dengan
tinggi sekitar 15 meter-an yang berada di sebelah pantai. Itu adalah mini wind
farm (sebutan saya sendiri hehe), yaitu kincir angin yang dipergunakan dalam
proses produksi energi listrik. Selain listrik tenaga angin, di sini juga ada
juga panel surya/solar cell, yang menghasilkan listrik dari energi surya.
Menurut informasi yang saya dapatkan, terdapat 33 turbin angin dan 170 panel
surya. Dan energi listrik yang dihasilkan oleh kedua pembangkit tadi (angin dan
surya), ternyata mampu memenuhi kebutuhan energi listrik untuk aktivitas
pariwisata di Pantai Baru ini. Mantap..!!
Kincir
Angin Pantai BaruTerwujudnya pembangkit hibrid (gabungan tenaga angin dan
tenaga surya) di Pantai Baru merupakan kerja sama dari banyak pihak,
diantaranya Kementerian Ristek, Univesitas Gajah Mada (UGM), LAPAN, BAPPEDA dan
beberapa instansi terkait lainnya.
Menurut
saya, ini adalah salah satu catatan penting dalam dunia energi di Indonesia,
yaitu dimulainya pemanfaatan energi terbarukan dan ramah lingkungan dalam
produksi energi listrik, khususnya energi angin yang secara fakta sangat
potensial di Negara kita. Sebab selama ini energi listrik sebagian besar
dihasilkan dari konversi bahan bakar fosil (batubara, minyak dan gas alam),
pemanfaatan energi terbarukan baru sebatas PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
dan sedikit energi surya.
Dan
Alhamdulillah, kabarnya akan segera dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
berkapasitas 50 MW di daerah Pantai Samas, Bantul. Bahkan Head of Agreement
(HoA) terkait suplai listrik dari proyek PLTBayu 50 MW Samas (Proyek Wind Farm
Samas) telah ditandatangani oleh Dirut PLN Nur Pamudji, bersama Chairman UPC
Renewables Indonesia Limited (Brian E Caffyn), dan President Director PT
Binatek Reka Energi (Erwin Jahja) selaku konsorsium. Rencananya, listrik yang
dihasilkan proyek ini akan dijual kepada PLN dalam suatu perjanjian jual beli
listrik (Power Purchase Agreement/PPA) jangka panjang, selama 30 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar