Material
terbarukan yang berasal dari hewan atau tumbuhan, baik hidup atau mati, dikenal
sebagai biomassa. Memang terdapat anggapan umum yang setiap kali mengacu pada
biomassa, mereka berpikir mengenai material dari tanaman, tetapi sebenarnya
material hewan dapat digunakan juga. Energi biomassa dapat diproduksi dengan
melakukan berbagai prosedur. Metode produksi bervariasi dari satu dengan yang
lain, dan mari kita lihat berbagai metode yang paling sering digunakan:
Kompor
dan Boiler
Biomassa
digunakan oleh kompor sebagai biomassa yang dibakar pada ruang tertutup. Panas
yang dihasilkan digunakan untuk menghangatkan ruangan di tempat kompor tersebut
ditaruh. Sedangkan di sisi lain, boiler memompakan air yang telah dipanaskan ke
bangunan atau ruangan, atau ke tempat lainnya. Kompor dan boiler sangat
bervariasi dan dapat ditemukan dalam berbagai jenis. Secara umum, kompor dan
boiler kayu log merupakan perangkat yang paling sering digunakan. Kayu log
dapat tersedia dengan mudah oleh siapa saja dan karenanya menjadi lebih
populer.
Kompor
dan boiler pelet dapat digunakan pula. Banyak ragam pelet tersedia dari
berbagai jenis biomassa seperti jerami, limbah kapas dll; dan ini merupakan
salah satu metode yang efisien. Boiler ini memiliki ukuran yang lebih kecil
jika dibandingkan dengan boiler chip dan boiler ini memiliki kemampuan daya
sekitar 15 KW. Boiler chip dapat menggunakan chip kayu untuk sumber dayanya.
Untuk penggunaan skala menengah, dan besar jenis ini merupakan yang paling
cocok.
Jika
Anda mencari perangkat untuk pemanasan distrik, Anda dapat menggunakan boiler
terpusat karena perangkat ini dapat memanaskan bangunan dalam jumlah banyak
sekaligus. Pada saat ini, juga tersedia perangkat CHP (Combine Hit and Power),
di mana panas dan listrik dihasilkan
secara bersamaan.
kompor
biomassa/ biomassa stove
Penguraian Anaerobic
Ada
lagi sistem biomassa yang dikenal sebagai penguraian anaerobik (anaerobic
digestion). Dengan metode ini, biogas yang mengandung metana diperoleh dari
pemecahan biomasa oleh bakteri dengan tidak melibatkan udara. Kemudian untuk
tujuan energization, metana dibakar yang akan menghasilkan listrik dan panas.
Selama prosedur pembakaran, residu padat keluar sebagai produk sampingan dan
residu ini dapat digunakan sebagai pupuk. Penguraian anaerobic dapat terbentuk
melalui dua proses dasar, penguraian mesofilik yang lebih lambat terjadi pada
rentang suhu 20-400 C atau penguraian yang termofilik yang lebih cepat terjadi
pada rentang suhu 50-600 C.
Teknologi
Konversi
Metode
ini merupakan teknik modern seperti yang tersirat pada namanya. Di sini
material biomassa digunakan untuk menghasilkan energi dan panas, melibatkan
metode konversi kimia. Konversi kimia menggunakan proses kimia tertentu yang
dapat membantu untuk mengkonversi material biomassa menjadi energi, dapat
berupa proses pengomposan atau fermentasi.
Proses
kimia lainnya bisa juga digunakan untuk mengkonversi sisa minyak nabati menjadi
biodiesel. Di sisi lain dalam proses termal, panas digunakan untuk mengkonversi
bahan biomassa, dan dapat berbentuk proses pembakaran, pyrolymas atau
gasifikasi.
Secara
umum, sistem energi biomassa ramah lingkungan dan dapat menghasilkan energi
untuk penggunaan di industri atau berbagai tujuan domestik. Biomassa adalah
sumber energi terbarukan dan oleh karenanya tidak terdapat potensi bahaya bagi
lingkungan sehingga penggunaan biomassa menunjukkan peningkatan di saat-saat
ini.
Categories:
biomassa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar