"SELAMAT DATANG DI energipesisir.blogspot.com SEMOGA BERMANFAAT. NANTIKAN UPDATE ARTIKEL TERBARU KAMI"
Kunjungi Terus Blog Energi Pesisir, dan dapatkan informasi menarik lainya... !!!

Kamis, 28 Mei 2015

Tungku Pemanas Berbahan Bakar Biomassa



Diberbagai wilayah di dunia, panas merupakan hal yang esensial. Tungku pemanas adalah perangkat yang meniupkan udara panas ke dalam rumah dan tempat lainnya untuk menghasilkan kehangatan. Tungku pemanas ini dapat beroperasi menggunakan berbagai bahan bakar seperti gas, bensin, dan juga biomassa.

Konsekuensi Polusi
Seperti yang Anda ketahui, dunia terus tercemar dari menit ke menit. Polusi itu disebabkan karena berbagai elemen yang disebut gas rumah kaca. Gas-gas ini diproduksi dari banyak kegiatan dan salah satu kegiatan tersebut adalah pembakaran bahan bakar fosil. Yang terjadi dengan gas rumah kaca ini adalah mereka berkumpul di atmosfir dan membuat lubang di lapisan ozon stratosfer.

Hal ini akan mendorong penetrasi radiasi UV yang berbahaya ke dalam bumi sehingga menimbulkan masalah kulit dan genetik. Selain itu, radiasi berbahaya ini juga akan mencairkan gunung es di Antartika yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Karena terjadinya kenaikan permukaan air laut, daerah pantai banyak yang menghadapi bahaya tenggelam. Jadi, jika seseorang mengatakan bahwa seluruh umat manusia berada dalam bahaya karena minyak bumi yang selama ini kita gunakan, hal ini memang benar-benar bisa terjadi.

Mengenal Sumber-sumber Energi Alternatif
Jadi, menjadi sangat penting bagi kita untuk menggunakan sumber energi alternatif sebisa mungkin. Pada perangkat seperti tungku pemanas, kita dapat menggunakan bahan bakar biomassa. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang diperoleh dari bio-organisme hidup. Umumnya yang dianggap sebagai biomassa adalah limbah kayu, tetapi sebenarnya tanaman hidup juga dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa.

Cara Kerja Tungku Pemanas Biomassa
Sebuah thermostat dipasang pada dinding bangunan. Ketika suhu ruangan berada di bawah nilai yang ditetapkan, thermostat akan mengaktifkan tungku, tungku akan mulai bekerja.

Kita harus menyediakan sumber bahan bakar di dalam tungku dan dalam kasus ini yang digunakan adalah biomassa. Sumber bahan bakar akan mulai dibakar dan hal ini akan terus berlangsung hingga mencapai panas penuh. Kemudian blower yang terpasang akan mulai menghasilkan udara hangat.

Udara panas dihasilkan di dalam ruang penukar panas dan akan terjadi pertukaran panas antara logam panas dengan udara dingin. Setelah panasnya cukup, udara yang hangat akan dialirkan dan menyebar ke dalam ruangan melalui lubang angin. Udara panas dibawa menuju ke lubang angin melalui pipa.

Terdapat sebuah blower di dalam tungku yang akan mengumpulkan udara dingin dari ruangan dan mengirimkannya ke sekitar logam di dalam ruang penukar panas. Logam ini akan mengkonversi udara dingin menjadi udara panas dan kemudian akan mengirimkannya ke lubang angin melalui pipa. Proses ini akan terus berlanjut selama pengguna mengaktifkannya.

Satu keuntungan utama dari alat ini adalah kita tidak mencemari lingkungan karena menggunakannya. Kita hanya menggunakan bahan biomassa seperti kayu dan tanaman organik sebagai sumber bahan bakar yang ramah lingkungan.


Baca Selengkapnya...

Perbedaan Antara Biomassa dan Bahan Bakar Fosil



Harga bahan bakar yang terus meroket di seluruh dunia telah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perlunya untuk menghemat bahan bakar. Tapi sekedar melakukan pengehematan bahan bakar saja tidak akan membuat masalah ini terselesaikan. Jika kita terus menggunakan bahan bakar fosil, bahkan dalam jumlah yang rendah, suatu saat bahan bakar fosil pasti akan lenyap dari muka bumi. Satu-satunya cara untuk membuat generasi di masa depan dapat menikmati dunia seperti yang sekarang ini (bahkan lebih baik) adalah dengan menemukan bentuk-bentuk energi baru. Energi biomassa

merupakan energi yang relatif baru bagi kita, sementara bahan bakar fosil telah digunakan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Keduanya memiliki keuntungan serta kerugian tersendiri. Tapi mana yang lebih baik? Berikut ini adalah analisis yang komprehensif:

Darimana Sumber-sumber Energi Ini Berasal?

Energi biomassa adalah bentuk energi yang paling alami dan dapat diperoleh dari tanaman mati, kulit dan patahan pohon, kotoran hewan, residu pabrik dan tempat-tempat lainnya. Sebagian besar merupakan sumber yang murah dan dengan demikian biaya produksi energi biomassa menjadi murah pula.

Bahan bakar fosil seperti yang kita tahu diperoleh dari deposit fosil, seperti batubara yang terkubur di bawah tanah selama berabad-abad. Mereka adalah sumber energi yang paling umum dewasa ini. Bahan bakar fosil tidak dapat ditemukan di setiap tempat dan hanya terdapat di beberapa negara seperti di wilayah Middle East Asia yang memiliki cadangan energi yang melimpah.

Ketersediaan Bahan Bakar Biomassa dan Fosil

Sekitar 79% kendaraan di dunia yang berjalan menggunakan bahan bakar fosil dan sebagian lainnya menggunakan Liquid Petroleum Gas. Jangkauan energi Biomassa belum seluas bahan bakar fosil. Banyak orang di dunia ini yang masih belum menyadari keuntungan energi Biomassa. Memang, sekarang ini energi biomassa sudah banyak tersedia, namun pemanfaatannya belumlah optimal.

Sebuah statistik menarik di AS mengatakan bahwa hanya 3% dari energi yang digunakan di negara-negara di seluruh dunia berasal dari Biomassa. Hal ini sangat disayangkan mengingat biaya produksi energi biomassa yang rendah.

Mana Yang Lebih Baik?

Biomassa seperti yang kita tahu adalah sumber energi yang 100% alami. Biomassa dihasilkan dari bahan hijau yang ramah lingkungan dan tidak akan menyebabkan kerugian apapun. Bahan bakar fosil di sisi lain adalah penyebab utama polusi. Seperti yang kita ketahui, polusi berasal dari kendaraan yang hilir mudik di depan mata kita, dan juga polusi berasal dari proses industri. Bayak industri yang menggunakan bahan bakar fosil untuk memanaskan air dan dengan demikian melepaskan sejumlah besar zat berbahaya ke lingkungan.

Jadi, bahan bakar biomassa umumnya lebih baik daripada bahan bakar fosil dan kita harus mengambil langkah-langkah untuk menjadikannya sebagai sumber energi utama.


Baca Selengkapnya...

Metode Produksi Energi Biomassa


Material terbarukan yang berasal dari hewan atau tumbuhan, baik hidup atau mati, dikenal sebagai biomassa. Memang terdapat anggapan umum yang setiap kali mengacu pada biomassa, mereka berpikir mengenai material dari tanaman, tetapi sebenarnya material hewan dapat digunakan juga. Energi biomassa dapat diproduksi dengan melakukan berbagai prosedur. Metode produksi bervariasi dari satu dengan yang lain, dan mari kita lihat berbagai metode yang paling sering digunakan:

Kompor dan Boiler
Biomassa digunakan oleh kompor sebagai biomassa yang dibakar pada ruang tertutup. Panas yang dihasilkan digunakan untuk menghangatkan ruangan di tempat kompor tersebut ditaruh. Sedangkan di sisi lain, boiler memompakan air yang telah dipanaskan ke bangunan atau ruangan, atau ke tempat lainnya. Kompor dan boiler sangat bervariasi dan dapat ditemukan dalam berbagai jenis. Secara umum, kompor dan boiler kayu log merupakan perangkat yang paling sering digunakan. Kayu log dapat tersedia dengan mudah oleh siapa saja dan karenanya menjadi lebih populer.

Kompor dan boiler pelet dapat digunakan pula. Banyak ragam pelet tersedia dari berbagai jenis biomassa seperti jerami, limbah kapas dll; dan ini merupakan salah satu metode yang efisien. Boiler ini memiliki ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan boiler chip dan boiler ini memiliki kemampuan daya sekitar 15 KW. Boiler chip dapat menggunakan chip kayu untuk sumber dayanya. Untuk penggunaan skala menengah, dan besar jenis ini merupakan yang paling cocok.

Jika Anda mencari perangkat untuk pemanasan distrik, Anda dapat menggunakan boiler terpusat karena perangkat ini dapat memanaskan bangunan dalam jumlah banyak sekaligus. Pada saat ini, juga tersedia perangkat CHP (Combine Hit and Power), di mana panas dan listrik  dihasilkan secara bersamaan.
kompor biomassa/ biomassa stove

Penguraian  Anaerobic
Ada lagi sistem biomassa yang dikenal sebagai penguraian anaerobik (anaerobic digestion). Dengan metode ini, biogas yang mengandung metana diperoleh dari pemecahan biomasa oleh bakteri dengan tidak melibatkan udara. Kemudian untuk tujuan energization, metana dibakar yang akan menghasilkan listrik dan panas. Selama prosedur pembakaran, residu padat keluar sebagai produk sampingan dan residu ini dapat digunakan sebagai pupuk. Penguraian anaerobic dapat terbentuk melalui dua proses dasar, penguraian mesofilik yang lebih lambat terjadi pada rentang suhu 20-400 C atau penguraian yang termofilik yang lebih cepat terjadi pada rentang suhu 50-600 C.

Teknologi Konversi
Metode ini merupakan teknik modern seperti yang tersirat pada namanya. Di sini material biomassa digunakan untuk menghasilkan energi dan panas, melibatkan metode konversi kimia. Konversi kimia menggunakan proses kimia tertentu yang dapat membantu untuk mengkonversi material biomassa menjadi energi, dapat berupa proses pengomposan atau fermentasi.

Proses kimia lainnya bisa juga digunakan untuk mengkonversi sisa minyak nabati menjadi biodiesel. Di sisi lain dalam proses termal, panas digunakan untuk mengkonversi bahan biomassa, dan dapat berbentuk proses pembakaran, pyrolymas atau gasifikasi.

Secara umum, sistem energi biomassa ramah lingkungan dan dapat menghasilkan energi untuk penggunaan di industri atau berbagai tujuan domestik. Biomassa adalah sumber energi terbarukan dan oleh karenanya tidak terdapat potensi bahaya bagi lingkungan sehingga penggunaan biomassa menunjukkan peningkatan di saat-saat ini.

Categories: biomassa

Baca Selengkapnya...

Menghasilkan Energi Biomassa dari Residu Hutan



Memproduksi energi dari bahan bakar fosil dan batubara membuat lingkungan kita menjadi sangat tercemar. Hal ini berbahaya bagi lingkungan dan dapat menimbulkan ancaman serius bagi keberadaan bumi kita. Tetapi memproduksi energi dari sumber-sumber lain seperti biomassa tidak akan memberikan efek buruk bagi lingkungan kita. Namun, hanya kurang dari 1% dari total energi yang diproduksi di dunia berasal dari Biomassa. Hal ini terutama karena dua kesalah pahaman serius yang sering terjadi terhadap energi biomassa.

Mitos Umum Mengenai Biomassa
Pertama, banyak orang dan ahli yang mengatakan bahwa membakar kayu untuk biomassa melepaskan karbon ke lingkungan. Memang benar bahwa karbon berbahaya bagi kita, tetapi tidak ada hubungannya dengan biomassa. Pertama, telah diverifikasi dan dibuktikan oleh banyak organisasi ilmiah bahwa membakar kayu untuk biomassa tidak memiliki dampak pada peningkatan jumlah karbon di lingkungan.
Hal ini karena karbon yang dihasilkan dari pembakaran kayu berasal dari atmosfer dan hanya karbon yang berasal dari bawah tanah (dalam hal bahan bakar fosil) yang akan berdampak pada pencemaran lingkungan.

Proses Produksi Energi Biomassa
Biasanya, energi biomassa dihasilkan dari pembakaran residu hutan dan limbah kayu menggunakan tungku pembakar. Di dalam tungku, panas hasil pembakaran ini dihasilkan dan panas ini dapat digunakan untuk dikonversi ke listrik. Residu hutan sangat baik sebagai bahan bakar biomassa karena mengandung karbon yang diserap hanya dari atmosfer.
Karbon ini disimpan dalam cabang dan daun pohon. Dengan demikian, residu hutan yang dibakar tidak akan meningkatkan tingkat karbon berbahaya di atmosfer. Biomassa juga tidak menghasilkan gas metana yang berbahaya, gas tersebut akan teroksidasi selama proses produkis energi. Jadi, membakar residu hutan untuk biomassa tidak ada salahnya baagi planet kita.

Keuntungan Tambahan Menggunakan Biomassa
Kita telah menyelamatkan lingkungan dengan menggantikan bahan bakar fosil dengan biomassa, tetapi sebenarnya kita juga telah membantu untuk menyelamatkan lingkungan dengan cara yang lain. Metana, gas berbahaya yang dihasilkan selama pembakaran bahan biomassa akan teroksidasi hanya jika proses ini dilakukan di dalam tungku.

Jadi, jika kita tidak menggunakan residu hutan untuk tujuan ini dan mereka terbakar akibat kebakaran hutan, hal ini akan meningkatkan kandungan metana di atmosfer yang sangat berbahaya bagi kita. Dengan demikian, kita telah menyelamatkan lingkungan lebih dari satu cara jika menggunakan biomassa sebagai sumber energi.

Membuat Produksi Biomassa Hemat Biaya
Memang benar bahwa pemanenan, pengangkutan, pemotongan dan pengolahan residu hutan untuk produksi biomassa merupakan rangkaian pekerjaan yang berat dan memakan waktu. Tapi kita bisa melihat hal positifnya pula. Sebagian besar, masyarakat yang bertempat tinggal daerah pedesaan di banyak negara banyak yang menganggur.

Jika kita mendirikan pusat produksi biomassa di daerah tersebut, kita dapat menawarkan pekerjaan pada masyarakat setempat disamping mengurangi konsumsi waktu produksi Biomassa. Ada tersedia banyak residu hutan di bumi ini dan menggunakan mereka untuk menghasilkan energi ramah lingkungan tentu saja merupakan sesuatu yang harus kita terima bersama.


Baca Selengkapnya...

Kompor Biomassa. Gaya Hidup Hijau di Rumah



Dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan kompor tradisional untuk tujuan pemanas ruangan telah menggantikan sistem pemanas modern terpusat secara signifikan. Kenaikan biaya listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem pemanas terpusat yang modern, yang diakibatkan oleh kenaikan harga bahan bakar fosil, telah membuat konsumen tersadar akan biaya yang mereka habiskan dalam pengoperasiannya. Karena itulah, konsumen sekarang banayk yang mencari solusi alternatif yang lebih murah.

Salah satu alternatifnya adalah kompor biomassa yang kembali menggunakan bahan bakar biologis untuk menghasilkan panas. Biomassa adalah sumber energi terbarukan karena karbon dioksida yang dipancarkan dapat ditangkap kembali jika kita mengganti sumber biologis yang digunakan tadi dengan melakukan penanaman kembali. Hal ini merupakan keuntungan terbesar dari penggunaan energi biomassa.

Kompor biomassa dapat menggunakan bahan bakar yang menghasilkan rentang panas beragam, mulai dari pelet kayu, biji-bijian kering, pelet, kompos dan jagung. Menurut perhitunngan US energy information administration, dua bahan bakar pelet biomassa untuk pemanas rumah, yaitu jagung dan pelet kayu, keduanya memiliki biaya per juta BTU lebih murah daripada minyak bumi, listrik, minyak tanah, gas propana, dan lebih mahal daripada batu bara, kayu dan gas alam. Mempertimbangkan fakta bahwa kompor pemanas biomassa menggunakan bahan bakar terbarukan, maka manfaat yang didapatkan mungkin lebih besar daripada pembakaran menggunakan batubara dan gas alam.

Perlu dicatat bahwa kompor biomassa dapat digunakan secara tersendiri (individu) atau sebagai sistem perapian untuk memanaskan satu ruangan atau dapat dihubungkan ke dalam sistem ventilasi di rumah guna memanaskan seluruh rumah (tergantung pada ukurannya, mungkin dibutuhkan lebih dari satu unit untuk mendapatkan panas yang cukup).

Ketika memilih untuk menggunakan kompor biomassa pastikan bahwa bahan bakar sudah tersedia di wilayah Anda. Misalnya, jika Anda tinggal di daerah yang menghasilkan jagung dan tidak memiliki pabrik penggergajian, akan masuk akal untuk membeli kompor yang berbahan bakar jagung dan bukan pelet kayu.

Faktor lain dalam memilih bahan bakar adalah tingkat kesadaran lingkungan yang mungkin Anda miliki, karena menggunakan bahan bakar yang dibawa dari jarak yang sangat jauh menggunakan truk yang membakar bahan bakar fosil untuk mencapai lokasi Anda mungkin akan menghilangkan benefit-nya bagi lingkungan. Selanjutnya, ketika memilih kompor biomassa bisa jadi Anda akan mengalami permasalahan bau yang berasal dari bahan bakar yang Anda akan pilih. Secara spesifik, pupuk kandang mungkin memancarkan bau sehingga kompor yang Anda beli harus memiliki penukar panas yang tepat untuk mengisolasi bau.


Baca Selengkapnya...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *