Proyek 35.000 megawatt (MW) untuk Indonesia yang baru saja
diluncurkan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo diperkirakan dapat
menyerap 65.000 tenaga kerja.
"Di bidang ketenagakerjaan program ini akan menyerap
sekurang-kurangnya 650.000 tenaga kerja langsung," kata Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Sudirman Said saat peluncuran program 35.000 MW untuk
Indonesia di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin 04 Mei
2015.
Selain tenaga kerja langsung, menurut dia, proyek-proyek
infrastruktur ketenagalistrikan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam lima
tahun ke depan itu akan menyerap sekitar tiga juga tenaga kerja tidak langsung.
"Apabila setiap tenaga kerja memberi dampak pada empat
orang anggota keluarga, maka sekitar 20 juta orang akan memperoleh manfaat dari
program ini," ujar Sudirman.
Dia juga mengatakan, program ini akan mendorong gairah
kegiatan ekonomi yang besar, sebab pembangunan pembangkit listrik akan tersebar
di 210 lokasi yang meliputi wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan
Indonesia bagian timur.
"Program ini membuka peluang bagi pembangunan sekitar
75.000 tower yang memanfaatkan 300.000 konduktor alumunium, menggunakan 2.600
set travo dan menyerap 3,5 ton baja dan pipa bukan pembangkit," tuturnya.
Oleh karena itu, ia pun mengajak semua pihak terkait proyek
ketenagalistrikan tersebut betul-betul menggunakan program sebagai sarana
membangun industri energi Indonesia, dan tidak sekadar membiarkan dana lewat
begitu saja.
"Apalagi, dari sisi permodalan program ini membutuhan
biaya sebesar Rp1.100 triliun, yang berarti akan terbuka ruang investor energi
dan bagi pasar modal untuk membiayai kegiatan ini," pungkas Sudirman.
Judul : Proyek 35.000 MW Serap 65.000 Tenaga Kerja
Sumber : http://ebtke.esdm.go.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar