Pemerintah saat ini sedang giat
untuk menarik investasi hijau, yakni investasi dan perkembangan industri ramah
lingkungan. Salah satu upaya pemerintah untuk menarik investor baik dalam dan
luar negeri terhadap pembangunan infrastruktur hijau adalah melalui pertemuan
“Tropical Landscapes Summit: A Global Investment Opportunity” yang akan
berlangsung pada tanggal 27-28 April 2015 di Jakarta.
Dalam 5 (lima) tahun terakhir,
total realisasi investasi hijau telah mencapai 30,3 persen dari total nilai
investasi, yakni Rp.496 triliun dibandingkan dengan total investasi sebesar Rp.
1.600 triliun. Untuk kedepan, pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi
hijau sebesar 20 persen per tahun.
“Bagi sektor ESDM, acara ini
sangat penting karena inilah kali pertama Pemerintah menunjukkan keseriusannya
untuk mengembangkan energi baru terbarukan” ungkap Menteri ESDM pada acara
Press Conference jelang pertemuan Tropical Landscapes Summit, Rabu, 22 April
2015 di Jakarta.
Terkait realisasi investasi,
sekitar 30 persen program investasi hijau terkait dengan sektor energi,
termasuk listrik, geothermal, dan biofuel. Pengembangan program energi
terbarukan di Indonesia diperkirakan akan membutuhkan biaya sebesar Rp. 10,3
triliun.
Apabila dibandingkan, jumlah
penduduk Indonesia dalam masa yang akan datang akan mencakup 3,5 persen dari
total penduduk dunia, namun di saat yang bersamaan Indonesia memiliki cadangan
fosil yang jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan jumlah cadangan dunia,
yakni 0,2 persen untuk cadangan minyak, dan gas sejumlah 1,2 persen. Sementara
itu, batubara yang selama ini menjadi salah satu andalan sumber energi di
Indonesia hanya sebesar 4-5 persen dari cadangan dunia. Indonesia tidak
memiliki pilihan lain selain beralih dari energi fosil menuju energi baru
terbarukan mengingat besarnya potensi dari energi tersebut.
Pemerintah pada saat ini telah
mewajibkan campuran 15 persen bahan bakar nabati (biodiesel) yang berbasis
minyak sawit (CPO) untuk dicampurkan dalam solar. Kementerian ESDM akan
melakukan peningkatan anggaran program energi baru terbarukan untuk
meningkatkan produksi dan konsumsi energi baru agar secara bertahap dapat
menggantikan minyak bumi.
Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) menyelenggarakan Tropical Landscapes Summit - A Global Investment
Opportunity pada 27-28 April 2015 di Hotel Shangrila Jakarta.
Kegiatan tersebut terselenggara
atas kerja sama BKPM, Kantor Staf Kepresidenan dan United Nations Office for
REDD+ Coordination (UNORCID). Pertemuan internasional itu menghadirkan para
pembicara dan pengambil keputusan dari dalam dan luar negeri, 12 menteri
ekonomi, deputi gubernur Bank Indonesia, Komisioner OJK, Kadin Indonesia, 40
CEO di berbagai bidang industri dari dalam dan luar negeri, gubernur dan
walikota serta 20 lembaga swadaya masyarakat.
Judul : Investasi Hijau Bidang Energi Salah Satu Prioritas
Pemerintah
Sumber : Litbang Kementerian ESDM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar