Yogyakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini akan
meluncurkan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Proyek
ini akan banyak menggunakan produk industri dalam negeri, dan membuka lapangan
kerja hingga 3 juta orang.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, secara alamiah proyek
35.000 MW akan menjadi penggerak pertumbuhan sosial ekonomi. Proyek ini bukan
hanya mendorong industri dan investasi, namun juga lapangan kerja, hingga
serapan komponen dalam negeri.
"Industri pasti tumbuh, karena melalui program 35.000
MW ini, akan membutuhan 75.000 set tower transmisi dan 1.382 unit gardu induk
yang harus dibangun," kata Sudirman ditemui, di PLN Yogyakarta, Senin
(4/5/2015).
Ia menambahkan, program 35.000 WM ini juga membutuhkan
391.500 km konduktor alumunium, 2.600 set trafo, serta menyerap 3,5 juta ton
baja profil dan pipa luar pembangkit.
"Apabila investor luar negeri lebih diakomodasi, maka
akan makin besar efek dorongnya bagi industri dalam negeri," ujarnya.
Selain mendorong industri dalam negeri, kata Sudirman,
proyek ini juga akan lebih banyak membuka lapangan kerja. Diperkirakan sekitar
650.000 tenaga kerja langsung akan terlibat diproyek ini, dan 3 juta orang
tenaga kerja tidak langsung akan menerima manfaat keberadaan proyek-proyek
pembangkit listrik 35.000 MW.
"Bila 1 tenaga kerja membawa manfaat bagi palin tidak 4
orang lainnya, maka sekitar 20 juta orang akan mendapatkan manfaat ekonomi.
Belum lagi bagi listrik yang dihasilkan, sudah pasti akan menggairahkan
aktivitas sosial-ekonomi rakyat Indonesia," tegasnya.
Mantan Direktur Utama Pindad ini memperkirakan, proyek ini
akan mampu menyerap komponen dalam negeri hingga 40% dari total kebutuhan
investasi untuk membangun pembangkit 35.000 MW.
"Dibutuhkan dana investasi sekitar Rp 1.100 triliun
untuk membangun pembangkit sebesar 35.000 MW, 40% kita yakin terserap dari
komponen dalam negeri atau sekitar Rp 440 triliun," tutupnya.
Judul : Proyek Listrik 35.000 MW Jokowi Bakal Serap 3 Juta
Tenaga Kerja
Sumber : Rista Rama Dhany - detikfinance
(rrd/dnl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar