Berikut
adalah beberapa info menarik mengenai keunggulan dan kelemahan biofuel.
Biofuel
adalah cairan yang berasal dari biomassa, terutama dari bahan nabati. Bentuk
biofuel yang paling populer adalah biodiesel dan bioetanol. Banyak orang
melihat biofuel sebagai pengganti sempurna untuk bahan bakar fosil, karena
biofuel lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil. Biofuel baru-baru
ini mendapatkan popularitas di berbagai belahan dunia. Ada tiga generasi biofuel:
biofuel generasi pertama (terbuat dari gula, tepung, minyak makan, atau lemak
hewan), biofuel generasi kedua (terbuat dari non-tanaman pangan), dan biofuel
generasi ketiga (terbuat dari ganggang).
Ada
beberapa keunggulan penting biofuel dibandingkan bahan bakar fosil, dan salah
satu yang sering dibicarakan adalah bahwa biofuel merupakan sumber energi
terbarukan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil, karena
biofuel secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca dibandingkan bahan bakar
fosil. Bahkan ada yang mengatakan bahwa biofuel bersifat karbon netral, tapi
hal ini tak selamanya benar karena dibutuhkan banyak energi untuk menumbuhkan
tanaman bahan bakunya dan untuk mengubahnya menjadi bahan bakar, jadi ini pasti
agak mengurangi dampak positifnya terhadap lingkungan. Namun biofuel masih jauh
lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil konvensional. Generasi
kedua biofuel secara signifikan lebih ramah lingkungan daripada yang pertama,
beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa biofuel generasi pertama dapat
mengurangi sampai 60% emisi karbon dibandingkan bahan bakar fosil, sedangkan
pada biofuel generasi kedua angka ini telah naik menjadi 80%.
Keuntungan
lain dari biofuel adalah keamanan pasokan. Permintaan tinggi untuk minyak bumi
telah meningkatkan harga minyak, dan juga adanya masalah tertentu dalam hal
pasokan seperti masalah geopolitik. Biofuel memastikan pasokan konstan karena
bahan bakunya dapat tumbuh dan diproduksi di dalam negeri, tanpa perlu diimpor.
Produksi biofuel juga bisa sangat menguntungkan di banyak negara yang
bergantung pada produk minyak suling, bisa mengurangi biaya impor minyak yang
terus meningkat, terutama untuk negara-negara berkembang. Biofuel juga memiliki
potensi untuk memecahkan masalah energi di negara berkembang karena sebagian
besar negara tersebut beralih ke batubara untuk memacu pertumbuhan ekonomi
mereka. Batubara adalah sumber energi yang paling murah tetapi batubara juga
merupakan sumber energi paling kotor, dan produksi biofuel dalam negeri di
negara berkembang berarti menurunkan tingkat polusi pembangkit listrik batu
bara, dan mengurangi dampaknya terhadap perubahan iklim.
Biofuel
juga memiliki kekurangan. Biofuel secara umum memang jauh lebih ramah
lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil, tetapi ini tidak berarti bahwa
biofuel tidak menyebabkan masalah pada lingkungan. Misalnya beberapa ahli
lingkungan khawatir bahwa produksi biofuel akan menciptakan masalah pada
keanekaragaman hayati, karena banyak binatang akan kehilangan habitatnya akibat
lahan yang semakin banyak digunakan untuk memproduksi biofuel. Biofuel juga
bisa menyebabkan masalah deforestasi yang lebih hebat di beberapa negara
berkembang karena hutan terus dibuka untuk membuat jalan bagi produksi biofuel.
Biofuel
generasi pertama memiliki masalah moral yang serius, berupa pasokan pangan
global. Di dunia, dimana hampir satu miliar orang dilanda kelaparan, timbul
pertanyaan apakah layak untuk memproduksi bahan bakar dari bahan pangan. Jika
biofuel menguntungkan bagi petani, mereka mungkin akan menanam tanaman pangan
untuk tujuan bahan baku produksi biofuel, yang berarti akan mengurangi jumlah
bahan pangan di pasaran. Berkuranganya bahan pangan berarti harganya akan
semakin tinggi, inflasi meningkat, dan tentu saja akan ada lebih banyak orang
lapar di dunia. Ini adalah alasan mengapa banyak orang yang menentang produksi
biofuel generasi pertama karena produksi pangan harus jauh lebih dipentingkan
daripada produksi bahan bakar, terlepas dari keuntungannya yang tinggi.
Biofuel
juga membutuhkan sejumlah besar air yang digunakan untuk irigasi bagi tanaman
bahan bakunya, dan hal ini bisa menyebabkan masalah kekurangan air. Juga,
meskipun terdapat banyak kemajuan di industri mobil, tetapi sebagian besar
mobil masih belum benar-benar dirancang untuk berjalan menggunakan bahan bakar
biofuel.
Demikian
keunggulan dan kekurangan biofuel. Riset dan penelitian mengenai biofuel terus
dilakukan. Dan kita berharap masalah-masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan
biofuel akan dapat dipecahkan dan biofuel menjadi alternatif energi yang makin
layak untuk umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar