Alga
mewakili sebuah kelompok besar organisme dari kelompok filogenetik yang
berbeda-beda, serta mewakili banyak divisi taksonomi. Pada umumnya alga dapat
digolongkan sebagai tanaman yang berfotosintesis dan hidup di air, tetapi tidak
memiliki akar, batang, daun sejati dan memiliki struktur reproduksi sederhana.
Mereka ada di seluruh dunia; di air laut, di air tawar dan air limbah.
Kebanyakan berupa organisme mikroskopis, namun ada juga yang cukup besar,
misalnya beberapa jenis laut rumput laut yang panjangnya dapat melebihi 50 m. Bentuk-bentuk
uniseluler-nya dikenal sebagai mikroalga, sedangkan bentuk multiseluler terdiri
dari makroalga.
Chlorella
spp
Mikroalga
terdiri dari kelompok besar yang berfotosintesis, organisme heterotrofik ini
memiliki potensi luar biasa untuk dibudidayakan sebagai tanaman energi. Mereka
dapat dibudidayakan di bawah kondisi iklim yang sulit dan mampu menghasilkan
berbagai produk samping komersial seperti lemak, minyak, gula dan senyawa
bioaktif fungsional.
Ulva
lacuta
Rumput
laut adalah istilah sehari-hari yang longgar, meliputi alga makroskopik, alga
multiseluler, dan ganggang laut. Istilah ini mencakup beberapa anggota alga
yaitu, alga merah, coklat dan hijau. Mereka
berfotosintesis selayaknya tanaman, dan merupakan organisme
"sederhana" karena mereka tidak memiliki organ yang banyak ditemukan
pada tanaman darat. Untuk itulah mereka saat ini tidak digolongkan sebagai
tanaman.
Alga
memiliki klorofil dan dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis. Hampir semua alga adalah eukariota dan melakukan fotosintesis
pada struktur membran yang disebut kloroplas. Cyanobacteria adalah organisme
yang secara tradisional termasuk sebagai alga, tetapi mereka memiliki struktur
sel prokariotik.
Alga
merupakan spesies yang sangat penting. Mereka menghasilkan oksigen lebih dari
semua tanaman di dunia, bahkan bila mereka digabungkan! Alasan lainnya, alga
merupakan sumber makanan yang penting bagi banyak hewan seperti udang kecil dan
ikan paus besar. Dengan demikian, mereka berada di bagian bawah rantai makanan
dengan banyak mahluk hidup yang tergantung pada mereka. Bahkan,
penelitian terbaru telah menggunakan alga untuk memproduksi biodiesel dan alga
memiliki potensi untuk menjadi sumber energi yang lebih penting.
Alga
Sebagai Biofuel
Alga
menghasilkan minyak, dan karena laju pertumbuhan dan hasil panen yang
berlimpah, mereka bisa menghasilkan lebih banyak minyak dari tanaman penghasil
energi lainnya. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa mikroalga mampu
memproduksi hingga 15.000 galon minyak per hektar setahun. Minyak ini dapat
dikonversi menjadi bahan bakar, bahan kimia dan bahan penting lainnya.
Mikroalga,
khususnya, memiliki beberapa karakteristik menarik dalam konteks energi dan
biofuel:
Mereka
memberikan hasil panen yang jauh lebih tinggi dari biomassa dan bahan bakar
lainnya, 10-100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan hasil panen tanaman
penghasil energi lainnya.
Mereka
dapat tumbuh di bawah kondisi yang tidak cocok untuk memproduksi
tanaman-tanaman konvensional. Mikroalga
mampu memperbaiki CO2 di atmosfer, sehingga memfasilitasi pengurangan
peningkatan kadar CO2 di atmosfer, yang sekarang dianggap sebagai masalah
global. Biofuel
alga tidak beracun, tidak mengandung belerang, dan sangat biodegradable.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar