Dengan
meningkatnya harga minyak dunia per barel, banyak konsumen bertanya-tanya
apakah ada sumber energi alternatif yang layak untuk bahan bakar berbasis
minyak bumi. Kabar baiknya adalah bahwa sebenarnya ada banyak alternatif, dan salah
satu bahan bakar alternatif terbaik adalah biofuel.
Biofuel
juga dibuat dari sampah organik, biasanya didapat dari industri pertanian di
dunia. Biofuel jauh lebih aman bagi lingkungan dan, tidak seperti minyak bumi, pasokan
biofuel tidak terbatas.
Ada
beberapa fakta biofuel yang harus diketahui dan dipertimbangkan sebelum
memanfaatkan biofuel, sebagaimana diuraikan berikut ini:
1.
Biofuel bukan konsep baru. Henry Ford pernah berencana untuk menggerakkan mobil
menggunakan biofuel dan bahkan telah menunjukkan model diesel yang bekerja menggunakan
minyak kacang tanah.
2.
Jika Anda pernah mendengar mengenai etanol, atau memanfaatkannya sebagai bahan
bakar, etanol sebenarnya adalah bahan bakar biofuel yang sudah banyak digunakan
di banyak negara.
3.
Penggunaan biofuel mungkin tidak luas di Amerika, tapi Brazil telah berhasil
mengembangkan etanol dari tebu yang menjadi bahan bakar bagi banyak mobil di
sana, dan di Eropa bahan bakar yang populer dan berkembang adalah biodiesel yang
berasal dari minyak sawit.
4.
Sayangnya, ada perdebatan tentang berapa banyak energi yang dibutuhkan untuk
menanam jagung yang diperlukan untuk menyediakan biofuel yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan energi di suatu negara. Pertanyaannya adalah apakah energi
yang dihasilkan biofuel sebanding (surplus) dengan energi yang dipakai untuk
memproduksinya.
5.
Karena biofuel membutuhkan industri pertanian besar yang dapat menghasilkan
sejumlah besar jagung, tebu, atau tanaman lainnya, hal ini bisa menumbuhkan
industri pertanian. Salah satu fakta biofuel yang menggembirakan adalah bahwa
negara-negara yang memanfaatkan biofuel bisa mengubah desa-desa yang selama ini
sebagai beban menjadi aset ekonomi.
6.
Karena etanol dapat diangkut dengan truk dan kereta api, hal ini dapat
mengurangi resiko kebocoran atau bencana alam yang umum terjadi pada jaringan
pipa minyak.
7.
Selain menguntungkan masyarakat pertanian setempat, biofuel sejatinya
menciptakan kemandirian energi. Biofuel bahan bakunya ditanam, kemudian
diproduksi, diangkut, dan dijual, semua dapat dilakukan di dalam negeri yang
memproduksinya.
8.
Meskipun biodiesel telah terbukti lebih hemat daripada produk minyak bumi di
beberapa jenis mesin, bahan bakar ini tidak selamanya merupakan yang terbaik.
Pada jenis mesin lainnya, terlihat kecendrungan penurunan 10% pada daya
keseluruhan, yang berarti bensin tradisional masih memimpin untuk efisiensi
bahan bakar.
9.
Para ilmuwan saat ini berusaha untuk meningkatan efisiensi bahan bakar
biodiesel dengan menggunakan sumber yang mengandung lebih banyak selulosa.
Biofuel selulosa akan jauh lebih efisien daripada sumber biofuel saat ini.
10.
Tanaman asal biofuel dapat mengurangi karbon dioksida secara alami; menanam
tanaman ini (dan menggerakkan industri biofuel) juga akan menurunkan tingkat
emisi karbon berbahaya di atmosfer dari waktu ke waktu, hanya dengan
menumbuhkan mereka.
11.
Petani dapat diberi subsidi, keringanan pajak dan bantuan lainnya dari
pemerintah untuk memproduksi etanol - dan, semestinya, subsidi ini harus
meningkat dari waktu ke waktu karena kebutuhan etanol terus tumbuh.
12.
Proses yang digunakan untuk mengubah tanaman menjadi biofuel lebih ramah
lingkungan secara signifikan dibandingkan proses yang digunakan pada produk
minyak bumi. Biofuel menghasilkan emisi karbon yang lebih sedikit untuk setiap
galon bahan bakar yang dihasilkan.
Poin-poin
ini hanya sedikit dari berbagai fakta biofuel yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk menjadikannya sebagai sumber energi alternatif. Namun,
bila mendapat dukungan luas dari pemerintah, kesadaran akan perlunya efisiensi
energi di masa depan, dan manfaatnya bagi negara kaya dan berkembang, biofuel
memiliki potensi besar sebagai alternatif di seluruh dunia bagi cadangan minyak
bumi yang terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar